Peliharalah imanmu dengan memperbanyak sedekah, bentengilah hartamu dengan mengeluarkan zakat, dan tolaklah gelombang bencana dengan senantiasa berdo'a kepada Allah (Ali bin Abi Thalib r.a.)
Anda di Beranda Darul Ihsan » , , » Kunci Sukses Dunia Akhirat

Kunci Sukses Dunia Akhirat

Posted by soni On Jumat, 13 Januari 2012 0 komentar
KH Muhammad Fuad Riyadi mengatakan kunci sukses dunia akhirat ada tiga, yaitu ngaji (mendatangi majelis berguru ilmu agama), memperbanyak sedekah dan memperbanyak membaca sholawat nabi. Apabila tiga pilar agama tersebut diamalkan dengan sungguh-sungguh insya Allah sukses. Karena ketaqwaan dan kesempurnaan iman seseorang ditentukan ole tiga pilar. “Orang taqwa atau iman seseorang tinggi, pasti ilmu agamanya mencukupi, banyak sedekah/lumo/dermawan/zuhud, dan banyak membawa sholawat nabi. Orang taqwa itu dekat dengan Allah sehingga cerdas, akhlaknya mulia, rendah hati,” ujar Kiai Fuad.

Bagaimana caranya ?

Pertama, hendaknya orang itu secara rutin mengaji.
Bisa tiap hari, seminggu sekali atau paling lama 40 hari sekali. Mendatangi majelis ilmu atau berguru pada ulama hendaknya konsisten dijalani terus menerus hingga akhir hayat. Bergurulah kepada ulama yang tinggi ilmu agamanya, wirangi (hati-hati dalam perkara agama), memiliki runtutan garis ilmu hingga Rasulullah. “Memilih guru dalam agama itu harus tahu alur ilmunya hingga Rasulullah,” ujar Kiai Fuad lagi.

Kedua, banyak sedekah.
Untuk mencapai kesempurnaan dalam iman dan taqwa, orang Islam harus membiasakan sedekah. Makin banyak harta benda yang disedekahkan untuk kepentingan agama, makin baik akhlak seseorang. Namun demikian, sedekah di sini semata-mata untuk mencari pahala akhirat, menggapai ridlo Allah dan bukan untuk tujuan duniawi. Orang taqwa itu pasti zuhud, tidak cinta harta benda keduniawian, memilih akhirat sehingga harta bendanya lebih suka didermakan untuk fakir miskin, anak yatim, janda, santri (sabilillah) atau golongan lain yang berhak menerimanya.

Sementara cara agar menjadi orang zuhud atau lumo (dermawan), hendaknya seseorang melati diri dengan sedekah dalam keadaan apapun. Bisa dilakukan tiap hari dengan nominal tertentu yang makin lama makin banyak kuantitas sedekahnya atau secara prosentase mulai dari 2,5 persen meningkat hingga sempurna. Yakinlah bahwa sedekah itu tak akan mengurangi harta benda. Walaupun secara fisik, orang sedekah itu mengeluarkan harta benda namun hakekatnya ia berjual beli atau menitipkan harta bendanya kepada Allah, sang penentu rejeki. Sehingga tak ada sejarah bahwa orang jatuh miskin karena hobi sedekah. Orang taqwa itu pasti hobi sedekah, tak suka menimbun harta. Tidak ada orang taqwa yang pelit, karena sifat pelit seseorang akan menghalangi masuk surga. “Tidak ada ruang dan waktu bagi orang pelit di surga nanti”.

Biasakanlah memberikan uang atau sesuatu kepada peminta-minta tanpa reserve. Khusnudhonlah terhadap para peminta-minta kecuali engkau mengetaui secara pasti niatannya untuk berbuat maksiat. Menolak peminta-minta pada dasarnya memelihara kepelitan diri. Berilah peminta-minta biar dengan uang sedikit karena hal itu lebih baik ketimbang menolak.

Untuk menjadi dermawan ada kalanya harus dipaksa dalam bersedekah. Memaksa sedekah secara rutin merupakan tindakan baik.

Ketiga membaca sholawat Nabi.
Tidak ada orang taqwa tanpa memperbanyak membaca sholawat. Karena sholawat Nabi lah yang mengantarkan manusia menuju taqwa sempurna. Jangan pernah mimpi orang akan masuk surga tanpa syafaat Rasulullah. Syafaat Nabi hanya bisa dilakukan dengan memperbanyak membaca sholawat nabi. Biasakan membaca sholawat nabi tiap hari minimal 300 kali, atau 1.000 kali atau lebih banyak lagi. Orang yang memiliki rutinitas membaca sholawat dengan banyak kuantitasnya, pasti akan selamat. Karena doa yang pasti diterima adalah bacaan sholawat Nabi. Gus Mus berkali-kali mengatakan: “Jika tiap bibir kita yang sedang menganggur komat-kamit mengucapkan “Shallaahu ‘ala Muhammad" (Ya Allah, limpahkan sholawat untuk Nabi Muhammad s.a.w.) terus-menerus sedikitnya setahun, kok tidak sukses - bahagia - tentram - sentosa, datangi aku, ludahi mukaku dan caci-makilah diriku!”

Demikian penjelasan tiga pilar agama tersebut. Amalkan dengan konsisten seminggu, sebulan, empat puluh hari, tiga bulan, setahun atau sampai akhir hanyat. Kami sudah membuktikan amalan tiga pilar tersebut menjadikan hidup kita damai, tenteram, terbebas dari hal balak dan bencana, selalu optimis, dan dalam lindungan Allah. Dengan rutin mengaji, hobi sedekah dan selalu bersholawat setiap nafasnya, Allah dan Rasulullah selalu mendampingi hidup kita. Kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan hanya bisa dicapai dengan selalu dekat dan mengingat Allah dan rasulullah.

source : by Yuliantoro (http://yuningsihpurwoastuti.blogspot.com)

Publisher : soni ~ Berbagi Info, Artikel, Tips dan Trik ~

Artikel Kunci Sukses Dunia Akhirat, ini dipublish oleh soni pada hari Jumat, 13 Januari 2012. Terima kasih atas kunjungan Anda, serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar yang ada dibawah ini.

0 komentar:

Posting Komentar